Ceritaberkisar seputar dua senjata sakti yang bernama Pedang Langit (倚天劍) dan Golok Pembunuh Naga (屠龍刀), yang diperebutkan di dunia persilatan. Kedua senjata tersebut berasal dari pedang baja milik pendekar rajawali, Yang Guo (Yo Ko), dan dibuat atas permintaan Huang Rong (Oey Yong) dan Guo Jing (Kwee Ceng), pendekar besar dalam
Vay Tiền Nhanh.
Guo Jing Hanzi 郭靖; Pinyin Guō Jìng, Hokkien Kwee Ceng, meninggal 31 Januari 1273 adalah tokoh fiksi utama yang muncul pada cerita Legenda Pendekar Pemanah Rajawali, sebuah novel yang ditulis oleh penulis Tiongkok Jin Yong. Guo Jing juga muncul sebagai tokoh pendukung di bagian kedua dari trilogy Rajawali, yaitu Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali. Dia adalah keturunan dari keluarga militer Di awal cerita, Guo Jing pernah mengatakan bahwa dia adalah keturunan dari Guo Sheng, salah satu dari 108 pendekar Liangshan
Barusan dapat informasi bahwa John Minford pernah juga menerjemahkan novel Pendekar Pemanah Rajawali the Legend of the Condor Heroes, sayangnya entah karena alasan apa dia tidak melanjutkannya sampai penerjemahannya, dia dibantu oleh Sharon Lai, dan dulu rencananya akan dicetak oleh Oxford University Press. Contoh salah satu halaman yang sudah selesai diterjemahkannya pada bab 1 ada di bawah John MinfordTerlihat dalam judul, John Minford menggunakan judul Eagles and Heroes. Entah karena alasan apa, dia tidak jadi menyelesaikan terjemahannya, dan hanya menyelesaikan terjemahan novel The Deer and the artikel ini tidak terlalu pendek, saya juga akan membahas berbagai upaya yang pernah dilakukan dalam menerjemahkan novel The Legend of the Condor Heroes 射雕英雄传.Legend of the Condor HeroesLegend of the Condor Heroes adalah novel cerita silat populer yang ditulis oleh Jin Yong, seorang novelis Tiongkok terkenal. Ceritanya berlatar belakang di Tiongkok kuno pada era dinasti Song Selatan dan mengikuti petualangan dua pendekar muda, Guo Jing dan Yang Kang, saat mereka menjelajahi dunia persilatan dan politik yang kompleks. Novel ini penuh dengan konflik antara kelompok-kelompok berbeda, intrik politik, cinta, dan persahabatan yang kuat. Karakter-karakternya yang kompleks dan penuh warna, serta penggambaran detail dari budaya dan sejarah Tiongkok membuat novel ini menjadi salah satu karya fiksi terbaik dalam sastra Alternatif Berbagai Belahan DuniaMandarin Tradisional 射鵰英雄傳Mandarin Sederhana 射雕英雄传Pinyin Shè Diāo Yīng Xióng ZhuànArti harafiah Story of the Eagle Shooting HeroJudul Inggris The Legend of The Condor HeroesJudul alternatif The Eagle Shooting HeroesJudul Hokkien Sia Tiauw Eng HiongIndonesia Pendekar Pemanah Rajawali, Memanah Burung RajawaliCantonese Seh Diū Yīng Hùhng JyuhnVietnam Anh hùng xạ điêuJepang 射鵰英雄伝 ShachōeiyūdenKorea 사조영웅전 sajoyeong-ungjeonBerbagai Versi PenerjemahSudah ada cukup banyak yang menerjemahkan novel Pendekar Pemanah Rajawali ini, baik selesai sampai tamat ataupun cuma setengah jalan. Berikut di antaranya yang saya ketahui> Legend of the Condor Heroes Official English BooksUntuk bahasa inggris, selain yang sudah disebut di atas yaitu John Minford yang tidak selesai, cuma ada satu penerjemah yang menyelesaikannya yaitu Anna Holmwood dibantu oleh Gigi Chang, dan Shelly Bryant. Terjemahan mereka adalah versi resmi berlisensi dan telah menerbitkannya dalam bentuk buku fisik. Ada tiga sampul berbeda seperti yang terlihat pada gambar di atas; yang paling kiri adalah versi British negara inggris / UK, yang tengah adalah versi Amerika US, dan yang kanan adalah edisi spesial dengan tambahan gambar ilustrasi yang mereka, ada juga terjemahan inggris ketiga yaitu versi spcnet yang diterjemahkan oleh 18 orang. Versi terjemahan bebas ini yang hadir di internet dan bebas di baca siapa saja. Awal pertama kali muncul antara dari JinYongForum atau Wuxiapedia, baru diselesaikan secara bertahap oleh anggota spcnet. Versi spcnet ini kemudian diperbaiki sedikit terutama grammar-nya oleh seseorang berinisial paragraf awal pada penerjemah yang berbeda adalah sebagai berikutContoh Terjemahan John Minford edisi 2The mighty Qiantang River swept past Ox Village, flowing eastwards without rest, to join the sea some hundred miles south of that still mightier river, the Yangtze. It was autumn, and the red leaves of the tallow trees on the riverside blazed like flames. Around the village the long grass had already started to turn yellow. It was a sombre scene, made more so by the light of the setting sun. A small crowd of villagers, men, women, and children, had gathered beneath two tall pines, and were waiting intently for an old man to start telling a storyteller, a lean figure in his fifties, wore a long blue robe, washed so many times that its colour had begun to fade to a light grey. In his right hand he clacked two pearwood clappers, while his left hand beat a rhythm on a small deerskin drum. Contoh Terjemahan Anna Holmwood edisi 3The Qiantang River stretches from the west, where its waters swell day and night, pas the new imperial capital of Lin'an and the nearby Ox Village, on to the sea in the east. Ten cypresses stand proudly along its banks, their leaves red like fire. A typical august day. The Grasses are turning yellow beneath the trees and the setting sun is breaking through their branches, casting long, bleak shadows. Under the shelter of two giant pine trees, men, women, and children have gathered to listen to a travelling storyteller. The man is around fifty, a pinched figure in robes once black, now faded a blue-grey. He begins by slapping two pieces of pear wood together, and then, using a bamboo stick, he beats a steady rhythm on a small leather Terjemahan Spcnet edisi 2Day in and day out, day after day, the Qiantang River majestically winds through and around Ox Village, near the city of Linan, on its journey toward the sea. On the shores there stood thirty or so tallow trees, leaves red like fire, yet another sign that it was now August. The wild weeds and grass around the village had just started to turn yellow. The sun shone down at a low angle on the grass, adding even more to their bleakness. Underneath two giant pine trees there gathered a group of villagers; the crowd included both men and women along with more than ten children. All of them were listening to a thin old man, giving him their complete old man was about fifty or so, the green robe that he was wearing had been washed to a bluish-gray. He banged two pieces of wood together a couple of times, with the little bamboo stick in his left hand he started to beat on a little drum to keep pace. > Pendekar Pemanah Rajawali Saduran IndonesiaDi Indonesia, total penyadur yang pernah melakukan proyek ini ada sebanyak 4, yaituAulia nama pena lain dari OKT / Boe Beng TjoeGan KLRobi Wijaya percetakan Gramedia, berdasarkan edisi tigaGrace Tjan, tidak menyelesaikannyaDari OKT dan Gan KL, muncul berbagai versi penerbitan dan sampul berbeda, beberapa di antaranya yang tertera pada gambar di Robi Wijaya yang terbit tahun 2014 melalui percetakan Gramedia, menggunakan edisi revisi terakhir edisi 3 dan sudah menggunakan nama tokoh berdasarkan bahasa Mandarin. Sampulnya seperti di bawah iniSedangkan Grace Tjan juga pernah menerjemahkannya dalam bentuk terjemahan bebas biarpun tidak selesai, karena saat setengah jalan bentrok dengan perilisan Robi Wijaya, jadi daripada mengerjakan proyek yang sama, Saduran OKT edisi 1Di luar kota Hangciu, di sebelah timurnya, di dusun Gu-kee-cun, dua orang gagah pun tengah minum arakputih sambil duduk berhadapan, oleh karena mereka adalah bagaikan saudara sejati. Dari mereka itu, yangsatu bernama Kwee Siauw Thian, yang lainnya Yo Tiat Sim, kedua-duanya adalah turunan Thian itu adalah turunan dari Say-Jin-Kui Kwee Seng, itu adalah salah satu jago dari seratus delapan orang kosen dari gunung Liang San yang kesohor dengan ilmu silat tombaknya, hanya setelah tiba pada dia ini, tombak yang panjang itu diganti dengan sepasang tombak pendek dan bergaetan siangkek.Sementara Yo Tiat Sim itu adalah turunan dari Panglima Yo Cay Hin, salah seorang bawahan Jenderal GakHui dan ilmu tombaknya adalah warisan leluhurnya. Mulanya kedua orang ini bertemu dalampengembaraan, setelah merasa cocok, maka mereka mengangkat saudara, kemudian bersama-samamereka pindah dan tinggal di dusun ini. Kebiasaan mereka adalah duduk berkumpul, pasang omong danmenyakinkan ilmu juga pada hari itu, selagi salju turun, mereka duduk minum arak dan berbicara dengan asyiknya,tempo mereka omong hal nasibnya negera, keduanya menjadi berduka dan berdongkol, tiba-tiba saja TiatSim mengeprak meja dengan kerasnya. Justru saat itu ada seorang keluar dari ruang dalam, apabila gordentersingkap, terlihatlah seorang wanita yang cantik sekali, tangannya memegang nenampan di atas manaada terdapat masakan daging sapi serta Saduran Gan KL edisi 1Saya tidak memiliki bukunya, yang biasa beredar di internet adalah ebook versi OKT, sedangkan yang Gan KL tidak ada, bukunya sendiri sangat langka. Tetapi secara umum kualitas saduran Gan KL biasa tidak sebagus OKT. Jika kalian punya, bisa menghubungi email Saduran Robi Wijaya edisi 3Siang-Malam Sungai Qiantang mengalir dari wilayah barat provinsi Zhejiang, melewati desa Niujia di Lin'an, bergerak ke timur, dan masuk ke laut. Di tepi sungai berjajar puluhan pohon wubai. Daun-daunnya merah bagai api, menunjukkan cuaca bulan delapan. Rumput liar di sekitar desa mulai menguning; sapuan redup sinar matahari terbenam menambah kesuramannya. Di bawah dua pohon pinus berkumpul sekelompok penduduk desa. Laki-laki, perempuan, dan belasan anak-anak mendengarkan dengan penuh perhatian seorang pria tua kurus yang sedang itu berusia sekitar lima puluh tahun. Jubah hitam yang dikenakannya sudah dicuci berulang-ulang hingga pudar keabu-abuan. Ia memukul dua batang kayu pohon pir beberapa kali dan menabuh tambur kecil dengan tongkat Saduran Grace Tjan edisi 3Air Sungai Qiantang yang amat lebar siang dan malam tanpa henti-hentinya mengelilingi kedua sisi Niujia Cun desa keluarga Niu di Prefektur Linan yang terletak di Propinsi Zhejiang barat, lalu mengalir ke timur dan masuk ke laut. Di tepi sungai nampak puluhan pohon cemara berbaris, daunnya merah seperti kue gandum panggang, saat itu bulan kedelapan. Ilalang di depan dan belakang desa itu baru saja mulai menguning, di bawah sinar mentari yang sedang tenggelam, suasana makin bertambah suram. Di bawah naungan dua batang pohon cemara besar, penduduk desa berkerumun, lelaki dan perempuan beserta beberapa anak kecil sedang dengan penuh perhatian mendengarkan seorang tua bertubuh kurus kering yang berbicara itu usianya lima puluh tahun lebih, jubah hitamnya sudah begitu sering dicuci sehingga warnanya pudar menjadi kelabu kebiruan, ikat pinggangnya putih. Terdengar ia membunyikan sepasang papan kayu pirnya beberapa kali, sedangkan tongkat bambu di tangan kirinya pada saat yang sama memukul tambur kecil di depannya dengan susul Penerbit / percetakan dan sampul cover yang berbeda tetapi oleh penyadur yang sama, tentu saja isinya lebih kurang sama, paling mungkin ada perbaikan dalam hal kosakata dan ejaan. Ada juga yang tidak komplit, tetapi tetap bisa dibaca dengan baik tanpa masalah yang Burung RadjawaliAulia19Mekar Djaja Djakarta1960Sia Tiau Eng HiongAulia4WLG2007Pendekar Memanah RajawaliOkt21SanjayaSia Tiau Eng HiongChin Yung19GM1997Memanah Burung RajawaliChing Ping12Pusaka PustakaMemanah Burung RajawaliRobi Wijaya4Kompas Gramedia2013Sia Tiauw Enghiong??67Sastra KumalaSia Tiau Eng HiongBoe Beng Tju4TMP2014> LOCH Sampul Versi VietnamVietnam adalah negara yang paling antusias membaca dan meminati cerita silat mandarin / wuxia di luar dari negeri China itu sendiri. Penduduk vietnam lebih antusias dengan budaya, sejarah, cerita soal negeri tirai bambu dibanding Indonesia. Tidak tahu mereka ada berapa versi terjemahan. Beberapa contoh cover Legend of the Condor Heroes versi vietnam Anh hùng xạ điêu> Legend of The Condor Heroes Versi JepangDari penggambaran sampulnya, tidak terkesan gaya anime yang kerap dilakukan oleh orang Jepang.> LocH versi negara lainnyaLegend of the Condor Heroes juga pernah terbit di berbagai negara lainnya seperti Prancis, Korea, Kamboja, Thailand, Edisi Revisi-Mengenai The Legend of the Condor Heroes Versi Bahasa MandarinSetelah membahas versi terjemahan, selanjutnya adalah tentang versi bahasa Mandarin. Jangan pikir karena bahasa Mandarin yang berarti original, jadi isinya sama, tetapi bisa beda-beda dikit karena beberapa alasan.> Edisi Revisi Yang BerbedaAlasan pertama, karena Jin Yong melakukan revisi novel Legend of the Condor Heroes sebanyak 2x, sehingga total ada 3 edisi novel. Pertama kali Jin Yong menerbitkannya dalam bentuk surat kabar koran harian dari mulai tanggal 1 Januari 1957 sampai 19 Mei 1959 di koran Hong Kong Commercial tidak lama setelah tamat, dikumpulkan dan dibuat dalam bentuk novel, yang isinya sama persis dengan versi surat kabar. Pada Desember 1975, Jin Yong melakukan revisi novel ini terutama untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan atau menambal kesalahan pada isi cerita, disebut edisi kedua xiudingban. Pada bulan Juni 2002, Jin Yong kembali melakukan revisi lagi, revisi kedua ini kita sebut edisi ketiga xinxiuban.> Versi Negara Yang BerbedaBiarpun sama-sama mandarin, tetapi terkadang isinya tidak sama, terutama jika berbeda negara. Secara umum novel versi bahasa mandarin dibagi menjadi empat berdasarkan negara, yaitu China, Hong Kong, Taiwan, dan Asia anggota forum spcnet berinisial Athena sempat kebingungan dengan dua sumber novel berbahasa mandarin yang isinya ada huruf berbeda, ternyata karena satu sumber dari negara Tiongkok, satu lagi dari Taiwan. Biarpun cuma beda 1 huruf, tetapi terkadang 1 huruf di mandarin itu bisa berarti lain dalam mengartikan sebuah kalimat utuh. Jadi satu huruf saja bisa jadi lain artinya, apalagi pas di paragraf bagian cerita yang - Yuanliu PublishingDi Taiwan, tulisan aksara bahasa mandarin yang mereka gunakan adalah versi bahasa mandarin tradisional, berbeda dengan China yang menggunakan aksara bahasa mandarin sederhana. Awalnya novel Jin Yong di 'banned' atau tidak diperbolehkan untuk dirilis di Taiwan, karena itu banyak versi percetakan ilegal tidak resmi yang beredar, jumlahnya cukup banyak. Kualitasnya lebih rendah dan kurang akurat isinya, sampai akhirnya pemerintah Taiwan mengizinkannya dan hak lisensi jatuh ke 'Vision Publishing House' yang kemudian mencetaknya pertama kali pada tahun 1981, lima tahun kemudian lisensi diambil alih oleh perusahaan Yuanliu dan juga mencetak versi sendiri perbaikan yang sedikit Yuanliu menganggap versi Taiwan punya yang paling original, salah satu contohnya adalah pada bagian bab 28 Legend of the Condor Heroes tentang 18 tapak penakluk naga, pada versi Hong Kong edisi kedua, Jin Yong menganggapnya sebagai versi definitif, dan melalukan sedikit perubahan isi sebelum dicetak. Dia lupa memberitahu kepada penerbit Taiwan yang sudah hampir selesai mencetak, sebagai berikutPada bab 28 seperti gambar di atas, Jin Yong menghapus paragraf dimana Guo Jing menggunakan jurus ketiga dari 18 tapak penakluk naga, dan jurus ketiga ini tidak pernah lagi digunakan pada kesempatan lain dalam cerita. Jin Yong menghapusnya dari versi Hong Kong, sedangkan versi Taiwan tetap ada karena alasan di atas, ini menyebabkan versi Taiwan menjadi satu-satunya versi cetakan edisi kedua novel yang memuat semua 18 jurus dari ilmu tapak penakluk naga secara komplit.> Lain-lainSelain hal di atas, biarpun negara yang sama, perusahaan penerbit atau percetakan yang berbeda, serta tahun percetakan juga menjadi kendala yang bisa menyebabkan sedikit perbedaan. Perusahaan publisher yang sama saat mencetak di tahun berbeda, terkadang juga melakukan perbaikan Versi Percetakan Resmi Berbeda dari Legend of the Condor Heroes 射鵰英雄傳Sebagian kecil contoh cover berbeda novel She Diao Ying Xiong ZhuanSumber Mandarin She Diao Ying Xiong ZhuanEdisi 1 "匆匆数十载,高宗传孝宗,孝宗传光宗,光宗传宁宗,这年正是宁宗庆元五年,时交冬令,接连下了两天大雪,只下得南宋京城杭州琼瑶匝地,银絮满天,朝廷君臣围炉赏雪,饮酒作乐,不必细表。单表杭州城外东郊牛家村,有两个豪杰,也在对饮白酒。一个叫做郭啸天,一个叫做杨铁心。那郭啸天是水泊梁山一百零八条好汉中,地佑星赛仁贵郭盛的后代,他郭家世传使戟,传到郭啸天父亲手里,却变长为短,化单成双,所以郭啸天的双戟是家传绝技。杨铁心却是名将杨再兴之后,当年杨再兴在岳飞少保麾下,朱仙镇一战,把金兵杀得心丧胆落,后来误走小商河,马陷泥中,才被金兵乱箭射死。杨铁心学的也是祖传的杨家枪法。两人在江湖上结识之后,谈论武艺,互相倾慕,于是八拜为交,义结兄弟,后来索性搬到牛家村来,比屋而居,每日里习练枪棒,谈今说古,真比亲兄弟还要亲热"Jika melihat sumber asli mandarin, terlihat bahwa saduran OKT cukup banyak juga yang dipotong kalimatnya, satu paragraf ini saja sudah memperlihatkan bahwa saduran OKT adalah versi diringkas, tidak semua bulat-bulat Mandarin ke HokkienGuo Jing = Kwee CengJin Yong = Chin YungYang Kang = Yo KangJiangnan = Kang-lamSumber ReferensiNovel Jin Yong The Legend of the Condor HeroesForum
legenda pendekar pemanah rajawali karakter